Monday, May 29

New Chapter (Again)

Sebetulnya, kesuwungan bikin saya ingin kembali ke dunia blogger hehe tapi sayangnya keinginan saya ngga berbanding lurus dengan actionnya, pathetic ya :( jadilah begini dalam kurun waktu 1 tahun, ambil contoh 2016 silam, saya hanya update 5 postingan hmmm seems like saya gak niat punya blog :( tapi ya sudahlah haha gimanapun, in the end, saya akan kembali padamu blogger :"

Jadi, hari ini saya datang dengan gelar S.Ikom yang - akhirnya - saya dapatkan setelah hampir 5 tahun berupaya haha. Sebelumnya saya sudah cerita kalo saya sedang proses mengerjakan skripsi, dan tadaaaa, akhirnya tanggal 06 Maret 2017 silam saya sidang :))  Waktu pengerjaan revisi ditentukan maksimal 2 bulan tapi Alhamdulillah saya keburu untuk ikut wisuda kloter April hehe bareng temen-temen dekat juga ceritanya mau ala-ala friendship goals gitu deh.


Keceriaan sesaat, sesudahnya mah bingung wkwk

Euphoria wisuda berakhir, dan keluarga saya pulang ke Jakarta sehari sesudahnya, tanpa saya yang jelas. Saya gak shanggup kalau harus berpisah sama Solo dan kerabat-kerabat saat itu juga. Saya butuh waktu.

Saya menjalani kehidupan seperti biasanya di Solo sesudahnya hingga 7 Mei 2017 kala itu. Rutinitas saya yang berupa tidur bersama salah satu antara Milly atau Millo — alarm pribadi saya pagi-pagi yang kalau berbunyi tandanya lapar dan minta makan — lalu kembali tidur, dan bangun sekitar pukul 10-11, kemudian bergegas mandi, makan, gabut time yang saya isi dengan beragam aktivitas, makan malam, dan keluar untuk sekedar mengobrol bersenda gurau dengan teman-teman ke tempat sederhana sambil menikmati segelas kopi, coklat, susu segar, maupun fast food. 

Sebuah kehidupan yang terlihat monoton, namun ternyata ketika dijalani langsung ternyata adalah kehidupan impian, life goals. Gimana gak life goal, orang habis wisuda beban udah terselesaikan, belum mikir kerja, hidup masih dihidupin orang tua, isinya main doing. What a life!!!
Hidup sederhana bersama kerabat-kerabat hebat yang selalu ada dalam berbuat kebaikan dan setengah kejahatan, hehe.
Hidup sederhana yang mampu membawa kebahagiaan jiwa dan raga.
Kehidupan sederhana yang membuat saya mampu hidup hanya di dunia nyata, tanpa harus memikirkan adanya dunia virtual.
Ngomong-ngomong mengenai dunia virtual, saya pernah baca sebuah quote yang tersebar di dunia maya, yang isinya kurang lebih begini, "You really enjoy the moments when you're not post it to social media" dan saya baru menyadarinya saat ini ketika menuliskannya bahwa itu benar. Saya jarang membuka ponsel ketika bersama teman-teman saya. Saya sangat jarang sekali post di snapchat maupun snapgram. Kalau dipikir-pikir sih, dunia harusnya tau saya bahagia hidup bersama kerabat saya, tapi ternyata dunia gak perlu tau. Hm bukan gak perlu tahu, sih, tapi saking asyiknya berbincang sama mereka, saya sampai lupa kalau di dunia ini ada yang namanya dunia maya.

Ah...ternyata saya tidak cukup bijak untuk menyikapi perubahan lempengan kehidupan ini. Saya masih saja terpaku dan memutar balik segalanya walau tidak dengan rinci. Hampir satu bulan berlalu semenjak saya melepaskan diri, namun belum juga pikiran dan hati ini berpenghuni lagi.


Read More