Wednesday, August 15

as we grow old?


source: https://weheartit.com/entry/306194704

wah, lagi-lagi saya gagal. gagal untuk berkomitmen dengan diri sendiri untuk tetap mengisi laman ini, karena untuk hal yang satu itu bukan hanya melibatkan keinginan, melainkan juga suasana hati.
semakin ke sini, saya merasa semakin sulit untuk menulis. semua orang tahu bahwa untuk mampu menulispun kita harus sering membaca dan melakukan pengamatan terhadap banyak hal, sedangkan saya akui, semenjak saya bekerja waktu saya untuk membaca pun kian berkurang.

bukan, saya bukan wanita karir yang bekerja sekeras itu untuk menyikapi masa depan hahaha Alhamdulillah justru pekerjaan saya kali ini masih mengizinkan saya untuk sekedar bercengkrama dan memiliki obrolan-obrolan konyol bersama kerabat-kerabat dekat saya.
sungguh, untuk yang satu ini saya sangat bersyukur karena bagi saya waktu bersama orang-orang terdekat tidak bisa dibeli dengan apapun itu :)

delapan bulan saya tidak menulis satupun. saya melewatkan perjuangan-perjuangan yang mungkin belum seberapa dibandingkan perjuangan para tokoh-tokoh di luar sana, tapi tetap saja, kembali lagi bahwa diri kita sendirilah pemeran utama dalam cerita kehidupan kita masing-masing.

banyak yang terjadi dalam delapan bulan ini, dan semuanya mengajarkan saya untuk lebih bisa bersikap dewasa dan berbesar hati dalam segala hal. kebahagiaan, kesedihan, semuanya berseteru dan memberikan saya hikmah untuk tetap bisa menghadapi benturan-benturan yang terjadi.
bukannya saya menyanjung diri, namun memang itulah yang terjadi.

saya tidak mengklaim diri saya sudah lebih baik dari sebelumnya, saya hanya lebih memahami proses kehidupan yang memang permasalahan hidup ketika saya menduduki SMA dan kuliah tidak sebanding dengan apa yg terjadi setelahnya, and for God's sake untuk kalian yang masih kuliah nikmatilah masa-masa kalian sekarang really I swearrrr because the next is harder.

kalian akan melewati fase krisis identitas di mana fase-fase ini emang mungkin ga akan dialami oleh semua orang, tapi saya rasa mayoritas akan seperti itu sih, kecuali mereka yang bener-bener tau siapa dirinya, apa passionnya, apa keinginan dan mimpinya, serta tau planning untuk kehidupannya sedniri ke depan wakakaka.
saya juga pernah berada dalam keadaan ditinggalkan sendiri justru ketika saya sedang terseok-seok memahami arti kehidupan. tidak, saya tidak menyalahkan siapapun. saya paham bahwa kerabat-kerabat saya juga memiliki problematikanya masing-masing dan saya sadar bahwa masing-masing dari kita memang butuh ruang untuk bisa berdamai dengan diri sendiri, dan benar. in some cases, sendiri itu justru membangkitkan kita dari keterpurukan.

the point is, di usia-usia seperti ini mayoritas masalah kalian itu blm bisa memahami diri sendiri, dan proses pemahaman itu ga gampang. asli. wakakak. I am not saying bahwa masalah ini nantinya akan dihadapi semua orang loh, tapi rata-rata ini yang dirasakan orang sekeliling saya, dan pernah juga ada thread di twitter mengenai quarter life crisis (klik di sini), dan dari jumlah engagementnya ya memang banyak, seakan menyetujui apa yang ditulis dalam thread tersebut.


yah memang sih, belum semua pahit manisnya kehidupan bisa dirasakan di rentang usia saya ini. tapi setidaknya, semakin waktu berlalu, semakin saya melihat bahwa memang permasalahan setiap orang itu berbeda-beda, dan kalian gak bisa begitu saja mengklaim permasalahan siapa yang lebih berat because everything is equal and time won't go wrong.
Read More