Sunday, November 6

Mendayu-dayu

Entah ada angin apa, tiba-tiba saya berkeinginan buat ngerubah tatanan blog ini. Udah bosen kali ya, ditambah template yang terakhir belum saya edit maksimal jadinya ngerasa kurang aja gitu. Dan tadaaaa!!!!! Ini dia tampilanmu sekarang. Lebih cantik, ya walau belum bisa make over kamu secara expert, maklum aku mah masih tergolong gaptek hiks, but at least youre growing much better :)))

Kalau ada yang berpikir 'ih masih aja mainan blog, udah gak jaman ah' saya sih emang setuju. Setuju banget karena kita tahu seiring berkembangnya teknologi, hadirlah vlog di kehidupan ini. 'Terus kalo setuju kenapa masih mainin blog?' Hm sebenarnya jawabannya simple sih, karena saya mainin blog bukan untuk mengikuti trend semata. Karena saya lebih suka menceritakan kehidupan saya melalui kata-kata. Karena saya lebih suka untuk menginterpretasikan sesuatu yang berbentuk kata-kata. Karena saya lebih suka mengingat kemudian membayangkan kejadian masa lampau di dalam pikiran. Walau audio visual terlihat lebih nyata, namun saya merasa kata-kata mampu membuat segalanya lebih hidup dan lebih dramatis, hehe. Yah walau pada kenyataannya saya udah jarang banget posting sesuatu di blog ini :( Padahal yang baca juga ngga ada sih jadi gaada yang dirugikan wkwk ironi. Ya setidaknya buat portofolio kehidupan aja tanpa ada maksud lain.


Selepas dari itu, di sisi lain, ada hal lain yang saya gak tahu harus menceritakannya mulai dari mana.


Bahwa....
Mungkin benar apa yang dikatakan orang, terkadang bukan sosoknya yang kita rindukan, bukan sosoknya yang kita inginkan. Melainkan kesulitan dalam menghilangkan kebiasaan bersama, kesulitan menghadapi kenyataan bahwa kenangannya lah yang kita rindukan.

Aku selalu mengharapkan kau kembali. Setiap saat. Bahkan hingga detik ini. Namun saat itu tiba, aku justru terbangun. Aku sadar bahwa dalam sebuah hubungan rasa sayang tidaklah cukup. Bahwa logika dan hati memang selalu berbanding terbalik, namun tetap, rasionalitas harus bisa digapai antara perbedaan itu. Aku paham bahwa tidak selamanya keterpurukan ini membawa duka. Lihat saja hujan yang terkadang memberikan pelangi di penghujungnya, tanah subur yang diakibatkan oleh lelehan lava, dan letihnya perjalanan mendaki gunung untuk menikmati puncaknya.

Duka itu pasti. Pun dengan suka. Layaknya perkataan yang selalu aku ingat "Kehidupan itu seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit" -Pramoedya Ananta Toer

Saya yakin bahwa sebab-akibat tidak pernah berdusta, bahwa mereka akan menemukan jalannya sendiri untuk menciptakan keadilan di hidup seseorang. Bagaimanapun. Bahkan ketika ia bekerja secara rahasia. 


Sumber: www.tumblr.com

0 comments:

Post a Comment