Wednesday, November 23

if you hate to do it, then don't

akhir-akhir ini saya lebih suka mendengar lagu-lagu indie dalam negeri yang ternyata lebih berkualitas daripada lagu-lagu pop yang dinyanyikan oleh artis-artis nasional papan atas, hehe  no offense, I'm just saying  diksinya lebih menggugah, puitis, dan tentunya butuh pemikiran lebih dalam untuk memahami maknanya.

dan detik ini, saya masih berkutat dengan skripsi yang tuk urung jua menemui tanda titik dari kata terakhir. sulit mencari motivasi yang benar-benar mampu mengasah semangat dan tekad untuk lekas mengakhiri semua ini. bahkan melihat teman-teman dekat yang sudah banyak mencapai tangga teratas pun tidak menggugah kemauan kecuali rasa sedih. how pathetic I know.

ah....memikirkannya membuat saya ingin sejenak pergi ke suatu tempat baru yang belum saya jelajahi. saya ingin melihat senja dari sisi langit yang lain. saya ingin merasakan hangat sinar mentari di laut yang lain. saya ingin merasakan desauan angin di tekanan udara lain. saya ingin mendengar kicauan burung pagi hari di taman yang berbeda.

betapa waktu seperti roda, yang dipersatukan dengan mesin dan terbentuklah sebuah mobil yang dikendarai dengan kecepatan tinggi. betapa dampak yang dihasilkan tidak pernah mampu terurai dengan sempurna. betapa mudahnya garis kehidupan seseorang berganti seperti pesawat yang terbang di angkasa dan dalam sekejap kita menapakan kaki di belahan bumi yang lain, sekilas indah namun nyatanya di balik keindahan itu ada hal yang terpaksa kita korbankan.


bergulat dengan skripsi di dini hari ini membuat pikiran saya membumbung jauh ke beberapa hal yang seharusnya tidak saya ungkit di saat-saat seperti ini, bahkan tanpa disadari saya sudah menulis dua paragraf yang setelah dibaca ulang saya ga mampu mengejanya dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.

saya belum siap menjalani hidup baru setelah lulus dari studi kuliah.

saya belum siap meninggalkan Solo.

saya belum siap kembali tinggal di Jakarta. 

saya belum siap mencari sosok penggantinya.

namun di satu sisi, saya ingin lekas mendapat gelar dan menghadapi fase hidup baru dimana saya bisa melakukan hal yang saya sukai setiap hari dan menghasilkan uang dari hal itu. 
betapa indahnya membuka lembaran baru kehidupan di mana saya tidak harus membebani orang tua dengan kebutuhan-kebutuhan saya. 
betapa saya ingin menemukan sosok-sosok lain yang bisa memberi warna baru dalam hidup saya. 
betapa berharapnya melihat keluarga dan sahabat saya secara riil setiap harinya, bukan hanya secara virtual. 
betapa life goal-nya jika saya mampu mengeksplore negara ini lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih dalam. 
begitu pula dengan menemukan sosok yang telah dijanjikan Allah sebagai pasangan abadi saya.

 entahlah. bahkan untuk memahami pemikiran sendiri saja saya enggan. entah itu enggan, entah itu ketidaktahuan. 



Hasil gambar untuk don't overthink tumblr
Read More

Sunday, November 6

Mendayu-dayu

Entah ada angin apa, tiba-tiba saya berkeinginan buat ngerubah tatanan blog ini. Udah bosen kali ya, ditambah template yang terakhir belum saya edit maksimal jadinya ngerasa kurang aja gitu. Dan tadaaaa!!!!! Ini dia tampilanmu sekarang. Lebih cantik, ya walau belum bisa make over kamu secara expert, maklum aku mah masih tergolong gaptek hiks, but at least youre growing much better :)))

Kalau ada yang berpikir 'ih masih aja mainan blog, udah gak jaman ah' saya sih emang setuju. Setuju banget karena kita tahu seiring berkembangnya teknologi, hadirlah vlog di kehidupan ini. 'Terus kalo setuju kenapa masih mainin blog?' Hm sebenarnya jawabannya simple sih, karena saya mainin blog bukan untuk mengikuti trend semata. Karena saya lebih suka menceritakan kehidupan saya melalui kata-kata. Karena saya lebih suka untuk menginterpretasikan sesuatu yang berbentuk kata-kata. Karena saya lebih suka mengingat kemudian membayangkan kejadian masa lampau di dalam pikiran. Walau audio visual terlihat lebih nyata, namun saya merasa kata-kata mampu membuat segalanya lebih hidup dan lebih dramatis, hehe. Yah walau pada kenyataannya saya udah jarang banget posting sesuatu di blog ini :( Padahal yang baca juga ngga ada sih jadi gaada yang dirugikan wkwk ironi. Ya setidaknya buat portofolio kehidupan aja tanpa ada maksud lain.


Selepas dari itu, di sisi lain, ada hal lain yang saya gak tahu harus menceritakannya mulai dari mana.


Bahwa....
Mungkin benar apa yang dikatakan orang, terkadang bukan sosoknya yang kita rindukan, bukan sosoknya yang kita inginkan. Melainkan kesulitan dalam menghilangkan kebiasaan bersama, kesulitan menghadapi kenyataan bahwa kenangannya lah yang kita rindukan.

Aku selalu mengharapkan kau kembali. Setiap saat. Bahkan hingga detik ini. Namun saat itu tiba, aku justru terbangun. Aku sadar bahwa dalam sebuah hubungan rasa sayang tidaklah cukup. Bahwa logika dan hati memang selalu berbanding terbalik, namun tetap, rasionalitas harus bisa digapai antara perbedaan itu. Aku paham bahwa tidak selamanya keterpurukan ini membawa duka. Lihat saja hujan yang terkadang memberikan pelangi di penghujungnya, tanah subur yang diakibatkan oleh lelehan lava, dan letihnya perjalanan mendaki gunung untuk menikmati puncaknya.

Duka itu pasti. Pun dengan suka. Layaknya perkataan yang selalu aku ingat "Kehidupan itu seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit" -Pramoedya Ananta Toer

Saya yakin bahwa sebab-akibat tidak pernah berdusta, bahwa mereka akan menemukan jalannya sendiri untuk menciptakan keadilan di hidup seseorang. Bagaimanapun. Bahkan ketika ia bekerja secara rahasia. 


Sumber: www.tumblr.com

Read More